Rabu, 15 Desember 2010

Efek Samping Obat yang Menguntungkan

img

Jakarta, Hampir semua obat memiliki efek samping dan selalu dianggap sebagai suatu hal yang buruk. Tapi ternyata ada beberapa efek samping obat yang justru membawa keberuntungan.

Beberapa studi berhasil menunjukkan efek samping positif dari suatu obat yang bisa memberikan manfaat. Misalnya peneliti AS menemukan efek samping terapi hormon estrogen untuk mengatasi menopause bisa membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara. Lalu viagra yang awalnya digunakan sebagai obat serangan jantung, justru bisa bermanfaat sebagai obat impotensi.

"Namun kita tidak harus mengonsumsi obat tertentu yang tidak diperlukan dengan harapan bisa mendapatkan efek sampingnya saja," ujar Neal Patel, juru bicara Royal Pharmaceutical Society, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (15/12/2010).

Selain itu ada pula beberapa efek samping positif yang bisa didapatkan dari obat-obatan tertentu, yaitu:

1. Obat tetes mata untuk pertumbuhan rambut
Obat tetes mata yang digunakan untuk pengobatan glaukoma ternyata bisa membantu meningkatkan pertumbuhan rambut dan juga bulu mata. Obat tetes mata ini bekerja untuk mengatasi tekanan bola mata, tapi pada beberapa pasien bisa memicu pertumbuhan rambut di kepala, bulu mata dan alis yang lebih tebal serta lebih gelap.

2. Obat diabetes bisa mencegah kanker

Peneliti dari Oxford University menuturkan obat diabetes tipe 2 yaitu Metformin bisa mengurangi risiko terkena kanker. Penderita diabetes diketahui berisiko terkena beberapa jenis kanker, tapi studi menunjukkan risiko ini bisa dikurangi ketika seseorang mengonsumsi metformin untuk membantu mengontrol kadar gula darahnya.

3. Obat statin bisa meningkatkan kehidupan seks pria
Statin adalah obat penurun kolesterol yang banyak digunakan orang untuk melindunginya dari penyakit jantung. Tapi ternyata obat ini juga bisa membantu kehidupan seksual laki-laki yang tidak mampu merespons viagra. Selain itu Dr Stephen Freeland dari University of Maryland menuturkan statin juga memiliki peran penting dalam memperlambat pertumbuhan kanker prostat.

4. Pil kontrasepsi bisa mengurangi risiko kanker ovarium
Kontrasepsi oral bisa mengurangi risiko kanker ovarium. Perempuan yang mengonsumsi kontrasepsi oral kombinasi (mengandung estrogen dan progesteron) bisa mengurangi risiko kanker ovarium sebesar 20 persen.

5. Aspirin untuk mengatasi depresi
Sebuah studi dalam jurnal Psychotherapy And Psychosomatics menunjukkan aspirin bisa memiliki efek mengurangi depresi di otak. Peneliti Australia menuturkan efek samping ini kemungkinan berasal dari aliran darah yang meningkat dan berkurangnya peradangan.

6. Valium untuk mengontrol nyeri
Diazepam atau dikenal dengan valium pada awalnya diresepkan untuk mengatasi kecemasan. Tapi sifatnya yang bisa membuat rileks meluas hingga ke otot, sehingga efek samping dari diazepam yang meluas ini diakui dan diresepkan untuk mengontrol rasa nyeri dan kejang otot.

7. Terapi penggantian hormon bisa meningkatkan otak
Ilmuwan dari Durham University menemukan perempuan menopause yang menggunakan terapi penggantian hormon (hormon replacement theraphy/HRT) bisa lebih baik dalam melakukan tugas yang melibatkan koordinasi motorik halus.
Vera Farah Bararah - detikHealth
Continue reading →

Kamis, 02 Desember 2010

Waspada Obat Pelangsing

Kompas.com- Kegemukan memang menjadi momok, tidak hanya untuk perempuan, tapi juga kaum lelaki. Selain karena alasan penampilan, dari sisi kesehatan sudah dibuktikan bahwa kegemukan merugikan kesehatan. Itu sebabnya banyak orang melakukan berbagai usaha untuk mengurangi kelebihan berat badannya.

Selain obat-obatan resep yang sudah terbukti secara medis, di pasaran tersedia berbagai produk suplemen, jamu, dan obat tradisional untuk mengurangi kelebihan berat badan. Meski belum ada bukti ilmiahnya, produk-produk tersebut mengklaim mampu meluruhkan lemak secara cepat. Sejauh mana keamanan produk-produk tersebut?

"Suplemen pelangsing, misalnya jenis fat burner, biasanya mengandung kafein tinggi. Dalam dosis tinggi, suplemen semacam ini bisa mengganggu irama jantung dan menyebabkan hipertensi," ujar dr.Johanes Chandrawinata, Sp.GK, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia.

Johanes mencermati, kebanyakan produk suplemen pelangsing yang beredar dijual dengan harga mahal namun sebenarnya tidak efektif menurunkan berat badan. "Kalau memang efektif, mengapa tidak dijual sebagai obat resep yang harganya pasti lebih mahal?," tanyanya.

Ia menghimbau masyarakat agar berhati-hati dalam memilih produk pelangsing. "Hindari mengonsumsi obat, jamu atau suplemen yang punya efek samping diuretik atau meningkatkan kencing dan buang air besar. Produk jenis itu memang cepat menurunkan berat badan, tapi cairan tubuh terkuras dan aliran darah ke organ vital terganggu," papar dokter dari RS.Boromeus Bandung ini.

Jika digunakan dalam jangka panjang, obat-obatan tersebut bisa menyebabkan gangguan jantung dan ginjal.

Obat penurun berat badan yang beredar di Indonesia dan sudah disetujui Badan POM saat ini adalah golongan Diethylpropion dan Orlistat. Keduanya sudah teruji klinis aman untuk penggunaan jangka panjang.

Sebelumnya beredar juga obat anti obesitas golongan sibutramine namun sejak Oktober 2010 lalu, Badan POM membekukan izin edar obat ini setelah beberapa jurnal ilmiah internasional mempublikasikan hasil riset mengenai efek samping obat ini yang bisa menyebabkan stroke dan gangguan jantung.
Continue reading →

Sabtu, 27 November 2010

Jenis-jenis Vaksin

Kompas.com - Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi atau vaksinasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya.

Tujuan imunisasi adalah merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.

1. Virus atau bakteri yang dilemahkan
Beberapa vaksin, seperti vaksin campak, gondongan, dan cacar air (varisela) misalnya, menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan.

2. Virus/bakteri yang mati atau dinonaktifkan
Vaksin lain menggunakan bakteri atau virus yang dinonaktifkan (dimatikan). Vaksin polio dibuat dengan cara ini.

3. Toksoid
Ada beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun ke dalam aliran darah. Jenis vaksin toksoid, seperti vaksin difteri dan tetanus, dibuat dengan menggunakan racun bakteri yang telah dilemahkan.

4. Aseluler dan subunit
Vaksin aseluler dan subunit dibuat dengan menggunakan hanya sebagian dari virus atau bakteri. Vaksin hepatitis dan hemofilus influenza tipe b (Hib) dibuat dengan cara ini.
Continue reading →

Ditemukan, Obat untuk Kurangi Risiko HIV

Kompas.com — Obat antiretroviral atau ARV yang biasa dipakai untuk menurunkan jumlah virus pada penderita HIV kini dikembangkan untuk mencegah penularan HIV, khususnya di kalangan pria gay dan biseksual.

Truvada, nama obat tersebut, merupakan kombinasi antara dua jenis ARV. Obat ini diproduksi oleh perusahaan farmasi California, Gilead Sciences. Dalam sebuah uji coba diketahui bahwa obat ini mampu mengurangi risiko penularan HIV hingga 44 persen.

Penelitian melibatkan sekitar 2.500 pria gay atau biseksual dari Peru, Ekuador, Brasil, Afrika Selatan, Thailand, dan Amerika Serikat. Mereka secara random diberikan pil Truvada dan sisanya mendapat pil placebo. Semua partisipan studi juga diberikan kondom dan konseling mengenai seks yang aman.

Setelah empat tahun penelitian, para peneliti menemukan bahwa obat itu cukup efektif mengurangi angka penularan pada kelompok yang mendapat pil Truvada hingga 44 persen. Mereka yang mengonsumsi pil secara rutin diperkirakan risiko infeksinya bisa dikurangi hingga 73 persen.

Akan tetapi, muncul pertanyaan seputar hasil penelitian yang didanai oleh Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation ini. Sebagian pakar menilai, penurunan angka infeksi itu bisa disebabkan oleh penggunaan kondom pada kelompok yang mendapat pil. Para ahli juga menyatakan, harga pil yang cukup mahal, yakni 36 dollar AS (sekitar Rp 300.000) sehari, akan membuat pil ini tidak bisa dikonsumsi banyak orang.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dr Anthony Fauci dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases mengatakan bahwa penelitian ini bersifat random dan obat ini bersifat sebagai pelengkap dalam upaya pencegahan HIV. "Kondom dan setia pada pasangan seksual merupakan cara pencegahan yang utama," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah menambahkan sistem pertahanan pada pencegahan infeksi HIV dan bukan menggantikan yang sudah ada sekarang. "Sangat penting untuk menambah upaya pencegahan, terutama pada kelompok paling berisiko," katanya
Continue reading →

Sembilan Sumber Vitamin D

Kompas.com - Manfaat ganda vitamin D, bukan hanya sebagai penguat tulang namun juga pencegah berbagai penyakit kini semakin terungkap. Untuk mendapatkan seluruh manfaat tersebut, kita disarankan untuk mengonsumsi 400 IU vitamin D setiap hari dan 200 IU untuk remaja kurang dari 18 tahun.

Kekurangan vitamin D terkait dengan berbagai penyakit kronik dan mengancam nyawa, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, multipel sklerosis, serta penurunan daya ingat. Penuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D melalui sumber-sumber berikut ini:

Sinar matahari
Sekitar 80 persen vitamin D yang kita butuhkan berasal dari sinar matahari. Waktu yang disarankan untuk berjemur adalah pukul 06.00 - 09.00 ke seluruh bagian tubuh selama 10 menit. Untuk mencegah risiko kanker kulit, hindarilah paparan sinar matahari pada pukul 09.00 - 15.00.

Minyak ikan
Suplemen minyak ikan memiliki reputasi rasa yang tidak enak. Namun saat ini dipasaran tersedia berbagai variasi suplemen minyak ikan yang membuatnya lebih enak di lidah. Suplemen minyak ikan selain kaya akan omega-3 ternyata juga mengandung vitamin D yang cukup tinggi.

Ikan salmon
Ini termasuk ikan yang kaya akan omega-3. Tersedia dalam bentuk ikan beku, segar atau kalengan. Ikan salmon ternyata mengandung vitamin D empat kali lebih banyak dibanding produk pertanian.

Tuna
Tuna merupakan jenis ikan laut yang juga kaya akan vitamin D, selain juga tinggi protein dan omega-3.

Susu
Susu sapi, baik itu yang full lemak atau skim, secara alamiah mengandung vitamin D dan juga diperkaya dengan nutrisi penting lainnya. Satu gelas susu mengandung sekitar 100 IU vitamin D.

Sereal
Kebanyakan produk sereal siap makan yang beredar di pasaran sudah difortifikasi dengan vitamin D. Kombinasikan sereal Anda dengan susu yang kaya vitamin D sebagai bagian dari menu sehat setiap hari.

Telur
Dengan kandungan vitamin D sekitar 21 IU dalam kuning telur dan protein murni dalam bagian putihnya, telur merupakan bahan pangan yang bernutrisi yang wajib dikonsumsi.

Jamur
Menurut sebuah riset yang dimuat dalam Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology, jamur kancing putih yang diekspos dengan sinar ultraviolet B selama beberapa jam memiliki kandungan vitamin D sekitar 400 persen lebih tinggi.

Udang
Udang merupakan sumber omega-3 yang tinggi protein namun rendah lemak dan kalori. Udang yang disajikan dalam takaran 85 gram mengandung 129 IU vitamin D.
Continue reading →

Lima Mitos vaksin yang Menyesatkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah diperkenalkan sejak awal abad 20, hingga saat ini cakupan vaksinasi di berbagai tempat belum mencapai 100 persen. Malah, jumlah anak yang mendapat vaksin menurun. Di Indonesia sendiri cakupan imunisasi baru sekitar 60 persen.

Padahal, vaksinasi sudah terbukti menjadi cara yang murah dan efektif untuk mencegah angka kesakitan dan kematian pada anak-anak akibat penyakit infeksi.

Berikut adalah lima mitos menyesatkan seputar vaksin dan fakta di balik mitos itu.

1. Vaksin tidak penting
Sampai saat ini penyakit yang berhasil dieradikasi (hilang) barulah cacar bopeng (small pox). Penyakit lain, meski vaksinnya sudah ditemukan puluhan tahun lalu, masih ada. Misalnya saja polio, cacar air atau batuk rejan.

2. Anak-anak mendapat terlalu banyak vaksin dan terlalu dini
Vaksin adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi penyakit yang dihadapi anak-anak dari lingkungan setiap hari.

"Tubuh anak terus menerus menghadapi banyak hal yang membuat sistem imun mereka bekerja keras, mulai dari bakteri di tubuh kita sendiri juga bakteri yang berasal dari makanan, minuman dan udara," kata Paul Offit, direktur Vaccine Education Center dari RS Anak Philadelphia.

Pakar imunologi dari University of California, AS, meneliti jumlah vaksin yang bisa direspon oleh tubuh seseorang pada satu waktu. Setelah mempertimbangkan berbagai jenis komponen dalam vaksin, termasuk protein bakteri, mereka menemukan bahwa bayi dan anak-anak bisa merespon dengan aman 100.000 vaksin dalam sekali waktu. Padahal rata-rata seorang anak mendapatkan 14 jenis vaksin dalam waktu dua tahun.

3. Vaksin MMR sebabkan autisme
Mitos ini mulai berkembang tahun 1998 ketika Dr.Andrew Wakefield dan timnya mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal The Lancet. Mereka mengamati kesehatan 12 anak, yang 8 diantaranya mengalami gangguan perkembangan yang menurut orangtua anak-anak itu disebabkan oleh vaksin MMR. Hasil studi itu menimbulkan kepanikan di seluruh dunia dan menyebabkan jumlah anak yang mendapatkan imunisasi turun drastis.

Padahal awal tahun ini para editor dari The Lancet secara resmi menyatakan menarik penelitian itu karena menyebarkan informasi keliru. Setelah penelitian yang mendalam, para ahli termasuk dokter di WHO menyatakan vaksin MMR tidak terkait dengan peningkatan kasus autisme di dunia.

Berbagai penelitian telah dilakukan dan tidak ditemukan kaitan antara vaksin MMR dengan autisme. Salah satu studi terbesar dan jangka panjang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine di tahun 2002. Studi itu mengamati kesehatan 537.000 anak dan menemukan angka autisme antara anak yang mendapat vaksin dan tidak ternyata sama saja.

4. Vaksin tidak 100 persen aman
Mitos ini mungkin ada benarnya. Namun, berjalan kaki pun tidak menjamin kita aman 100 persen bukan? Kita bisa saja terjatuh atau tersenggol motor. Nyatanya hal itu tidak membuat orang jadi takut untuk berjalan kaki di pinggir jalan.

Kebanyakan vaksin yang diberikan lewat injeksi memang bisa menyebabkan nyeri, merah dan bengkak pada kulit di bagian yang disuntik. Efek samping lainnya adalah demam dan reaksi alergi. Kendati begitu, sifat efek samping itu individual. Lagipula risikonya lebih besar jika anak tidak diimunisasi. Teknologi vaksin pun semakin canggih sehingga reaksi terhadap vaksin jauh lebih jarang dan ringan.

5. Vaksin tidak efektif cegah penyakit
Kebanyakan vaksin yang sekarang ini beredar sudah ada dalam kurun waktu 50 tahun, sehingga kebanyakan orangtua tidak mengenal jenis-jenis penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi.

Misalnya saja, sebelum vaksin tersedia tahun 1963, hampir seluruh anak di AS terkena cacar air sebelum usia 15 tahun. Di negara itu, penyakit ini tiap tahun membunuh 450 orang, kebanyakan anak-anak. Namun setelah vaksin diperkenalkan, kasus cacar air menurun menjadi hanya 37 di tahun 2004.

Sayangnya, sejak tahun 2006, jumlah anak yang terkena cacar air meningkat menjadi 130. Menurut data CDC, kebanyakan anak tersebut tidak divaksin atas permintaan orangtua pasien sendiri.

Tren yang sama juga terjadi di Inggris dimana jumlah penderita cacar air naik dari 56 kasus di tahun 1998 menjadi 1324 kasus di tahun 2008. Penyebabnya juga karena orangtua tak mau memvaksin anaknya.
Continue reading →

Jumat, 19 November 2010

Vitamin E Tingkatkan Risiko Stroke

Kompas.com - Kabar cukup mengejutkan datang dari laporan penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal mengenai kaitan antara vitamin E dengan stroke. Disebutkan bahwa konsumsi suplemen vitamin E bisa meningkatkan risiko serangan stroke.

Para ilmuwan dari Prancis, Jerman dan Amerika, menganalisa sembilan penelitian yang melibatkan 119.000 orang. Mereka menemukan bahwa untuk setiap 1.250 orang terdapat risiko terkena stroke atau perdarahan di otak yang disebut haemorrhagic stroke. Namun belum diketahui pada kadar berapa vitamin E jadi berbahaya.


Haemorrhagic stroke merupakan salah satu tipe stroke yang banyak terjadi. Biasanya serangan ini terjadi jika pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak pecah sehingga otak tidak cukup mendapat oksigen. Para ahli menemukan vitamin E akan meningkatkan risiko stroke ini hingga 22 persen.

Di lain pihak, vitamin E sebenarnya justru mengurangi risiko stroke iskemik hingga 10 persen. Stroke iskemik terjadi ketika terjadi sumbatan pembuluh darah yang membawa oksigen ke otak.

Meski begitu, para ahli menyatakan bahwa melakukan modifikasi gaya hidup dan menjaga agar kadar kolesterol dan tekanan darah tetap normal jauh lebih berarti untuk mencegah stroke daripada minum vitamin E.
Continue reading →

Followers

Mengenai Saya

Foto saya
Just share everything about health guys ..

apakah isi dari blog ini bermanfaat?

Diberdayakan oleh Blogger.