Rabu, 15 Desember 2010

Efek Samping Obat yang Menguntungkan

img

Jakarta, Hampir semua obat memiliki efek samping dan selalu dianggap sebagai suatu hal yang buruk. Tapi ternyata ada beberapa efek samping obat yang justru membawa keberuntungan.

Beberapa studi berhasil menunjukkan efek samping positif dari suatu obat yang bisa memberikan manfaat. Misalnya peneliti AS menemukan efek samping terapi hormon estrogen untuk mengatasi menopause bisa membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara. Lalu viagra yang awalnya digunakan sebagai obat serangan jantung, justru bisa bermanfaat sebagai obat impotensi.

"Namun kita tidak harus mengonsumsi obat tertentu yang tidak diperlukan dengan harapan bisa mendapatkan efek sampingnya saja," ujar Neal Patel, juru bicara Royal Pharmaceutical Society, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (15/12/2010).

Selain itu ada pula beberapa efek samping positif yang bisa didapatkan dari obat-obatan tertentu, yaitu:

1. Obat tetes mata untuk pertumbuhan rambut
Obat tetes mata yang digunakan untuk pengobatan glaukoma ternyata bisa membantu meningkatkan pertumbuhan rambut dan juga bulu mata. Obat tetes mata ini bekerja untuk mengatasi tekanan bola mata, tapi pada beberapa pasien bisa memicu pertumbuhan rambut di kepala, bulu mata dan alis yang lebih tebal serta lebih gelap.

2. Obat diabetes bisa mencegah kanker

Peneliti dari Oxford University menuturkan obat diabetes tipe 2 yaitu Metformin bisa mengurangi risiko terkena kanker. Penderita diabetes diketahui berisiko terkena beberapa jenis kanker, tapi studi menunjukkan risiko ini bisa dikurangi ketika seseorang mengonsumsi metformin untuk membantu mengontrol kadar gula darahnya.

3. Obat statin bisa meningkatkan kehidupan seks pria
Statin adalah obat penurun kolesterol yang banyak digunakan orang untuk melindunginya dari penyakit jantung. Tapi ternyata obat ini juga bisa membantu kehidupan seksual laki-laki yang tidak mampu merespons viagra. Selain itu Dr Stephen Freeland dari University of Maryland menuturkan statin juga memiliki peran penting dalam memperlambat pertumbuhan kanker prostat.

4. Pil kontrasepsi bisa mengurangi risiko kanker ovarium
Kontrasepsi oral bisa mengurangi risiko kanker ovarium. Perempuan yang mengonsumsi kontrasepsi oral kombinasi (mengandung estrogen dan progesteron) bisa mengurangi risiko kanker ovarium sebesar 20 persen.

5. Aspirin untuk mengatasi depresi
Sebuah studi dalam jurnal Psychotherapy And Psychosomatics menunjukkan aspirin bisa memiliki efek mengurangi depresi di otak. Peneliti Australia menuturkan efek samping ini kemungkinan berasal dari aliran darah yang meningkat dan berkurangnya peradangan.

6. Valium untuk mengontrol nyeri
Diazepam atau dikenal dengan valium pada awalnya diresepkan untuk mengatasi kecemasan. Tapi sifatnya yang bisa membuat rileks meluas hingga ke otot, sehingga efek samping dari diazepam yang meluas ini diakui dan diresepkan untuk mengontrol rasa nyeri dan kejang otot.

7. Terapi penggantian hormon bisa meningkatkan otak
Ilmuwan dari Durham University menemukan perempuan menopause yang menggunakan terapi penggantian hormon (hormon replacement theraphy/HRT) bisa lebih baik dalam melakukan tugas yang melibatkan koordinasi motorik halus.
Vera Farah Bararah - detikHealth
Continue reading →

Kamis, 02 Desember 2010

Waspada Obat Pelangsing

Kompas.com- Kegemukan memang menjadi momok, tidak hanya untuk perempuan, tapi juga kaum lelaki. Selain karena alasan penampilan, dari sisi kesehatan sudah dibuktikan bahwa kegemukan merugikan kesehatan. Itu sebabnya banyak orang melakukan berbagai usaha untuk mengurangi kelebihan berat badannya.

Selain obat-obatan resep yang sudah terbukti secara medis, di pasaran tersedia berbagai produk suplemen, jamu, dan obat tradisional untuk mengurangi kelebihan berat badan. Meski belum ada bukti ilmiahnya, produk-produk tersebut mengklaim mampu meluruhkan lemak secara cepat. Sejauh mana keamanan produk-produk tersebut?

"Suplemen pelangsing, misalnya jenis fat burner, biasanya mengandung kafein tinggi. Dalam dosis tinggi, suplemen semacam ini bisa mengganggu irama jantung dan menyebabkan hipertensi," ujar dr.Johanes Chandrawinata, Sp.GK, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia.

Johanes mencermati, kebanyakan produk suplemen pelangsing yang beredar dijual dengan harga mahal namun sebenarnya tidak efektif menurunkan berat badan. "Kalau memang efektif, mengapa tidak dijual sebagai obat resep yang harganya pasti lebih mahal?," tanyanya.

Ia menghimbau masyarakat agar berhati-hati dalam memilih produk pelangsing. "Hindari mengonsumsi obat, jamu atau suplemen yang punya efek samping diuretik atau meningkatkan kencing dan buang air besar. Produk jenis itu memang cepat menurunkan berat badan, tapi cairan tubuh terkuras dan aliran darah ke organ vital terganggu," papar dokter dari RS.Boromeus Bandung ini.

Jika digunakan dalam jangka panjang, obat-obatan tersebut bisa menyebabkan gangguan jantung dan ginjal.

Obat penurun berat badan yang beredar di Indonesia dan sudah disetujui Badan POM saat ini adalah golongan Diethylpropion dan Orlistat. Keduanya sudah teruji klinis aman untuk penggunaan jangka panjang.

Sebelumnya beredar juga obat anti obesitas golongan sibutramine namun sejak Oktober 2010 lalu, Badan POM membekukan izin edar obat ini setelah beberapa jurnal ilmiah internasional mempublikasikan hasil riset mengenai efek samping obat ini yang bisa menyebabkan stroke dan gangguan jantung.
Continue reading →

Sabtu, 27 November 2010

Jenis-jenis Vaksin

Kompas.com - Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi atau vaksinasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya.

Tujuan imunisasi adalah merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.

1. Virus atau bakteri yang dilemahkan
Beberapa vaksin, seperti vaksin campak, gondongan, dan cacar air (varisela) misalnya, menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan.

2. Virus/bakteri yang mati atau dinonaktifkan
Vaksin lain menggunakan bakteri atau virus yang dinonaktifkan (dimatikan). Vaksin polio dibuat dengan cara ini.

3. Toksoid
Ada beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun ke dalam aliran darah. Jenis vaksin toksoid, seperti vaksin difteri dan tetanus, dibuat dengan menggunakan racun bakteri yang telah dilemahkan.

4. Aseluler dan subunit
Vaksin aseluler dan subunit dibuat dengan menggunakan hanya sebagian dari virus atau bakteri. Vaksin hepatitis dan hemofilus influenza tipe b (Hib) dibuat dengan cara ini.
Continue reading →

Ditemukan, Obat untuk Kurangi Risiko HIV

Kompas.com — Obat antiretroviral atau ARV yang biasa dipakai untuk menurunkan jumlah virus pada penderita HIV kini dikembangkan untuk mencegah penularan HIV, khususnya di kalangan pria gay dan biseksual.

Truvada, nama obat tersebut, merupakan kombinasi antara dua jenis ARV. Obat ini diproduksi oleh perusahaan farmasi California, Gilead Sciences. Dalam sebuah uji coba diketahui bahwa obat ini mampu mengurangi risiko penularan HIV hingga 44 persen.

Penelitian melibatkan sekitar 2.500 pria gay atau biseksual dari Peru, Ekuador, Brasil, Afrika Selatan, Thailand, dan Amerika Serikat. Mereka secara random diberikan pil Truvada dan sisanya mendapat pil placebo. Semua partisipan studi juga diberikan kondom dan konseling mengenai seks yang aman.

Setelah empat tahun penelitian, para peneliti menemukan bahwa obat itu cukup efektif mengurangi angka penularan pada kelompok yang mendapat pil Truvada hingga 44 persen. Mereka yang mengonsumsi pil secara rutin diperkirakan risiko infeksinya bisa dikurangi hingga 73 persen.

Akan tetapi, muncul pertanyaan seputar hasil penelitian yang didanai oleh Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation ini. Sebagian pakar menilai, penurunan angka infeksi itu bisa disebabkan oleh penggunaan kondom pada kelompok yang mendapat pil. Para ahli juga menyatakan, harga pil yang cukup mahal, yakni 36 dollar AS (sekitar Rp 300.000) sehari, akan membuat pil ini tidak bisa dikonsumsi banyak orang.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dr Anthony Fauci dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases mengatakan bahwa penelitian ini bersifat random dan obat ini bersifat sebagai pelengkap dalam upaya pencegahan HIV. "Kondom dan setia pada pasangan seksual merupakan cara pencegahan yang utama," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah menambahkan sistem pertahanan pada pencegahan infeksi HIV dan bukan menggantikan yang sudah ada sekarang. "Sangat penting untuk menambah upaya pencegahan, terutama pada kelompok paling berisiko," katanya
Continue reading →

Sembilan Sumber Vitamin D

Kompas.com - Manfaat ganda vitamin D, bukan hanya sebagai penguat tulang namun juga pencegah berbagai penyakit kini semakin terungkap. Untuk mendapatkan seluruh manfaat tersebut, kita disarankan untuk mengonsumsi 400 IU vitamin D setiap hari dan 200 IU untuk remaja kurang dari 18 tahun.

Kekurangan vitamin D terkait dengan berbagai penyakit kronik dan mengancam nyawa, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, multipel sklerosis, serta penurunan daya ingat. Penuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D melalui sumber-sumber berikut ini:

Sinar matahari
Sekitar 80 persen vitamin D yang kita butuhkan berasal dari sinar matahari. Waktu yang disarankan untuk berjemur adalah pukul 06.00 - 09.00 ke seluruh bagian tubuh selama 10 menit. Untuk mencegah risiko kanker kulit, hindarilah paparan sinar matahari pada pukul 09.00 - 15.00.

Minyak ikan
Suplemen minyak ikan memiliki reputasi rasa yang tidak enak. Namun saat ini dipasaran tersedia berbagai variasi suplemen minyak ikan yang membuatnya lebih enak di lidah. Suplemen minyak ikan selain kaya akan omega-3 ternyata juga mengandung vitamin D yang cukup tinggi.

Ikan salmon
Ini termasuk ikan yang kaya akan omega-3. Tersedia dalam bentuk ikan beku, segar atau kalengan. Ikan salmon ternyata mengandung vitamin D empat kali lebih banyak dibanding produk pertanian.

Tuna
Tuna merupakan jenis ikan laut yang juga kaya akan vitamin D, selain juga tinggi protein dan omega-3.

Susu
Susu sapi, baik itu yang full lemak atau skim, secara alamiah mengandung vitamin D dan juga diperkaya dengan nutrisi penting lainnya. Satu gelas susu mengandung sekitar 100 IU vitamin D.

Sereal
Kebanyakan produk sereal siap makan yang beredar di pasaran sudah difortifikasi dengan vitamin D. Kombinasikan sereal Anda dengan susu yang kaya vitamin D sebagai bagian dari menu sehat setiap hari.

Telur
Dengan kandungan vitamin D sekitar 21 IU dalam kuning telur dan protein murni dalam bagian putihnya, telur merupakan bahan pangan yang bernutrisi yang wajib dikonsumsi.

Jamur
Menurut sebuah riset yang dimuat dalam Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology, jamur kancing putih yang diekspos dengan sinar ultraviolet B selama beberapa jam memiliki kandungan vitamin D sekitar 400 persen lebih tinggi.

Udang
Udang merupakan sumber omega-3 yang tinggi protein namun rendah lemak dan kalori. Udang yang disajikan dalam takaran 85 gram mengandung 129 IU vitamin D.
Continue reading →

Lima Mitos vaksin yang Menyesatkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah diperkenalkan sejak awal abad 20, hingga saat ini cakupan vaksinasi di berbagai tempat belum mencapai 100 persen. Malah, jumlah anak yang mendapat vaksin menurun. Di Indonesia sendiri cakupan imunisasi baru sekitar 60 persen.

Padahal, vaksinasi sudah terbukti menjadi cara yang murah dan efektif untuk mencegah angka kesakitan dan kematian pada anak-anak akibat penyakit infeksi.

Berikut adalah lima mitos menyesatkan seputar vaksin dan fakta di balik mitos itu.

1. Vaksin tidak penting
Sampai saat ini penyakit yang berhasil dieradikasi (hilang) barulah cacar bopeng (small pox). Penyakit lain, meski vaksinnya sudah ditemukan puluhan tahun lalu, masih ada. Misalnya saja polio, cacar air atau batuk rejan.

2. Anak-anak mendapat terlalu banyak vaksin dan terlalu dini
Vaksin adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi penyakit yang dihadapi anak-anak dari lingkungan setiap hari.

"Tubuh anak terus menerus menghadapi banyak hal yang membuat sistem imun mereka bekerja keras, mulai dari bakteri di tubuh kita sendiri juga bakteri yang berasal dari makanan, minuman dan udara," kata Paul Offit, direktur Vaccine Education Center dari RS Anak Philadelphia.

Pakar imunologi dari University of California, AS, meneliti jumlah vaksin yang bisa direspon oleh tubuh seseorang pada satu waktu. Setelah mempertimbangkan berbagai jenis komponen dalam vaksin, termasuk protein bakteri, mereka menemukan bahwa bayi dan anak-anak bisa merespon dengan aman 100.000 vaksin dalam sekali waktu. Padahal rata-rata seorang anak mendapatkan 14 jenis vaksin dalam waktu dua tahun.

3. Vaksin MMR sebabkan autisme
Mitos ini mulai berkembang tahun 1998 ketika Dr.Andrew Wakefield dan timnya mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal The Lancet. Mereka mengamati kesehatan 12 anak, yang 8 diantaranya mengalami gangguan perkembangan yang menurut orangtua anak-anak itu disebabkan oleh vaksin MMR. Hasil studi itu menimbulkan kepanikan di seluruh dunia dan menyebabkan jumlah anak yang mendapatkan imunisasi turun drastis.

Padahal awal tahun ini para editor dari The Lancet secara resmi menyatakan menarik penelitian itu karena menyebarkan informasi keliru. Setelah penelitian yang mendalam, para ahli termasuk dokter di WHO menyatakan vaksin MMR tidak terkait dengan peningkatan kasus autisme di dunia.

Berbagai penelitian telah dilakukan dan tidak ditemukan kaitan antara vaksin MMR dengan autisme. Salah satu studi terbesar dan jangka panjang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine di tahun 2002. Studi itu mengamati kesehatan 537.000 anak dan menemukan angka autisme antara anak yang mendapat vaksin dan tidak ternyata sama saja.

4. Vaksin tidak 100 persen aman
Mitos ini mungkin ada benarnya. Namun, berjalan kaki pun tidak menjamin kita aman 100 persen bukan? Kita bisa saja terjatuh atau tersenggol motor. Nyatanya hal itu tidak membuat orang jadi takut untuk berjalan kaki di pinggir jalan.

Kebanyakan vaksin yang diberikan lewat injeksi memang bisa menyebabkan nyeri, merah dan bengkak pada kulit di bagian yang disuntik. Efek samping lainnya adalah demam dan reaksi alergi. Kendati begitu, sifat efek samping itu individual. Lagipula risikonya lebih besar jika anak tidak diimunisasi. Teknologi vaksin pun semakin canggih sehingga reaksi terhadap vaksin jauh lebih jarang dan ringan.

5. Vaksin tidak efektif cegah penyakit
Kebanyakan vaksin yang sekarang ini beredar sudah ada dalam kurun waktu 50 tahun, sehingga kebanyakan orangtua tidak mengenal jenis-jenis penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi.

Misalnya saja, sebelum vaksin tersedia tahun 1963, hampir seluruh anak di AS terkena cacar air sebelum usia 15 tahun. Di negara itu, penyakit ini tiap tahun membunuh 450 orang, kebanyakan anak-anak. Namun setelah vaksin diperkenalkan, kasus cacar air menurun menjadi hanya 37 di tahun 2004.

Sayangnya, sejak tahun 2006, jumlah anak yang terkena cacar air meningkat menjadi 130. Menurut data CDC, kebanyakan anak tersebut tidak divaksin atas permintaan orangtua pasien sendiri.

Tren yang sama juga terjadi di Inggris dimana jumlah penderita cacar air naik dari 56 kasus di tahun 1998 menjadi 1324 kasus di tahun 2008. Penyebabnya juga karena orangtua tak mau memvaksin anaknya.
Continue reading →

Jumat, 19 November 2010

Vitamin E Tingkatkan Risiko Stroke

Kompas.com - Kabar cukup mengejutkan datang dari laporan penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal mengenai kaitan antara vitamin E dengan stroke. Disebutkan bahwa konsumsi suplemen vitamin E bisa meningkatkan risiko serangan stroke.

Para ilmuwan dari Prancis, Jerman dan Amerika, menganalisa sembilan penelitian yang melibatkan 119.000 orang. Mereka menemukan bahwa untuk setiap 1.250 orang terdapat risiko terkena stroke atau perdarahan di otak yang disebut haemorrhagic stroke. Namun belum diketahui pada kadar berapa vitamin E jadi berbahaya.


Haemorrhagic stroke merupakan salah satu tipe stroke yang banyak terjadi. Biasanya serangan ini terjadi jika pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak pecah sehingga otak tidak cukup mendapat oksigen. Para ahli menemukan vitamin E akan meningkatkan risiko stroke ini hingga 22 persen.

Di lain pihak, vitamin E sebenarnya justru mengurangi risiko stroke iskemik hingga 10 persen. Stroke iskemik terjadi ketika terjadi sumbatan pembuluh darah yang membawa oksigen ke otak.

Meski begitu, para ahli menyatakan bahwa melakukan modifikasi gaya hidup dan menjaga agar kadar kolesterol dan tekanan darah tetap normal jauh lebih berarti untuk mencegah stroke daripada minum vitamin E.
Continue reading →

Jangan Sembarangan Minum Obat Pencahar

Tanpa penanganan yang serius, konstipasi atau sembelit bisa menjadi masalah kronis. Namun, bukan berarti masalah ini bisa terselesaikan hanya dengan meminum obat pencahar.

"Obat pencahar hanya pertolongan pertama," kata Astrid Karina D., dokter umum dari Klinik Nirmala, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ahli medis pun tidak merekomendasikan penggunaan obat pencahar yang terus-menerus dan dalam jangka waktu lama. Makanya, dr. Suria Nataatmadja, Group Medical Affairs Manager PT Boehringer Ingelheim Indonesia menegaskan, obat pencahar keluaran perusahaannya, Dulcolax, hanya boleh diminum paling lama dalam empat pekan.

"Kalau pola konstipasi tidak berubah atau memburuk, harus ke dokter," imbuhnya.
Toh, Chudahman Manan, Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI), menyarankan, penderita sebaiknya tidak langsung mengonsumsi obat-obatan pencahar saat terjadi masalah pembuangan ini. "Harus dilihat dulu akar masalahnya," jelas Chudahman.
Apalagi, konstipasi bisa terjadi karena banyak hal. Misalnya, kurangnya tubuh kurang bergerak. Ini biasanya terjadi pada orang sakit yang terlalu lama berbaring. Kurangnya aktivitas gerak tubuh membuat otot usus menjadi  lemah sehingga tidak bisa mendorong pembuangan.
Konstipasi juga bisa terjadi karena kekurangan asupan makanan atau cairan. Kekurangan asupan makanan kerap terjadi pada orang yang sedang menjalankan diet. Soalnya, pelaku diet kerap tidak bisa menjaga asupan serat saat mereka mengurangi porsi makan.
Kekurangan cairan pun mengundang konstipasi. Sebab, jika cairan kurang, bahan makanan yang masuk ke usus merljadi terlalu padat dan sukar dikeluarkan.
Penyebab konstipasi lainnya adalah efek asupan obat. Misal, ungkap Chudahman, penderita jantung biasanya mengonsumsi obat yang menenangkan saraf. Alhasil, semua otot tubuh jadi lebih rileks, termasuk otot usus, dan ini berujung pada konstipasi.
Yang paling ironis, ternyata obat pencahar juga bisa menjadi bumerang bagi penderita konstipasi. Obat pencahar bisa membuat penderita ketergantungan. Obat pencahar juga mengacaukan ritme tubuh dan mendorong terjadi konstipasi lanjutan.
Makanya, untuk mengatasi konstipasi, para pakar medis menganjurkan pertama kali, penderita memperbaiki pola hidup. Misalnya, meningkatkan konsumsi makanan berserat, meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh, memperbanyak aktivitas gerak, mengurangi makanan berminyak dan sukar dicerna, serta memperbaiki pola diet. Chudahman juga menganjurkan penderita konstipasi mengatur kebiasaan BAB.
Untuk mengeluarkan feses yang keras, dokter akan memberikan cairan bernama enema. Cairan licin ini akan dimasukkan lewat anus sehingga memudahkan pembuangan.
Jika harus mengonsumsi obat pencahar, Chudahman meminta pasien tidak sembarangan memilih, meski saat ini banyak obat pencahar yang dijual bebas.
Obat pencahar yang berbahaya biasanya memaksa defekasi dengan memperbanyak volume cairan dalam usus sehingga menimbulkan efek ingin buang air besar. Padahal, volume cairan itu diambil dari organ tubuh. Ini menyebabkan kekeringan dan kerusakan dinding usus.
Obat pencahar juga bisa menimbulkan efek diare alias BAB sampai lebih dari lima kali sehari. Pada saat diare, air dan elektrolit yang dibutuhkan tubuh dipaksa keluar. Padahal, organ tubuh seperti jantung membutuhkan elektrolit untuk memompa darah. Nah, diare berkepanjangan bisa menyebabkan denyut jantung ikut melemah.
Karena itu, Anda harus memilih obat pencahar yang lolos uji klinis. Obat pencahar yang merangsang pergerakan otot peristaltik usus lebih baik. Obat semacam ini akan menimbulkan keinginan buang air besar hanya ketika volume sisa makanan sudah cukup untuk dikeluarkan.

Pilih yang sudah teruji klinis
Untuk mengurangi risiko mengonsumsi obat, ada baiknya, Anda mengonsumsi obat yang telah teruji klinis alias sudah ada bukti batas aman penggunaan obat.

Suria bilang, obat pencahar yang baik bukan sekadar merangsang terjadinya proses defekasi atau buang air besar (BAB). Obat itu juga bisa memperbaiki frekuensi konstipasi tanpa menyebabkan ketergantungan serta sekaligus mengurangi rasa kembung dan rasa tidak nyaman dalam perut.
Chudahman menyarankan agar penderita konstipasi mengonsumsi obat pencahar yang merangsang gerak peristaltik usus. Obat pencahar jenis ini biasanya memilild kandungan bisacodyl.
Suria menambahkan, obat pencahar yang baik juga memiliki lapisan bernama salur enterik. Lapisan ini membawa obat langsung ke usus besar, tanpa diserap tubuh. Jadi, obat ini tidak mengganggu organ tubuh lainnya. 
sumber: www.kompas.com
Continue reading →

Antibiotik Bisa Memicu Alergi

Selain menimbulkan efek samping, ada sejumlah orang yang mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi antibiotika. Kalau sebelumnya seseorang sudah tahu alergi dengan antibiotika tertentu, sudah pasti ia tidak akan diberikan antibiotika tersebut.

Reaksi alergi yang ditimbulkan bisa bermacam-macam. Yang paling sering adalah gatal di kulit atau urtikaria. Yang berbahaya, apabila terjadi edema atau bengkak pada tenggorokan yang membuat seseorang seperti tercekik.

Reaksi lain, ada yang mencetuskan gejala asma, seperti sesak napas. Reaksi serius lainnya adalah sindrom Steven Johnson, yang membuat seluruh permukaan kulit pasien meradang. Bahkan, kemudian timbul vesikel seperti cacar air di seluruh tubuh. Apabila kondisi ini terjadi, pasien harus segera dirawat karena situasinya sudah darurat. Namun, yang paling ekstrem adalah muncul shock anafilaktik hingga berujung pada kematian.

Antibiotika golongan penisilin, disebutkan oleh Dr.J.Hudyono, MS.Sp.Ok, biasanya menimbulkan alergi. Itu sebabnya, para dokter lebih berani memberikan penisilin saat pasien berada di rumah sakit yang memiliki alat untuk kondisi gawat darurat.

Mengingat kemungkinan efek samping, termasuk reaksi alergi dan bahaya resisten, Dr.Hudyono memberikan sejumlah saran sebelum mengonsumsi antibiotika.

1. Konsumsi antibiotika sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter, baik untuk dosis maupun lamanya.

2. Sertakan pula informasi kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap antibiotika.

3. Jangan berinisiatif menggunakan antibiotika atas keinginan sendiri karena penyakit yang diderita saat ini belum tentu sama dengan penyakit sebelumnya.

4. Jangan memberikan antibiotika kepada anggota keluarga lain meski kasusnya hampir sama. Antibiotika itu belum tentu cocok bagi mereka. Apalagi kalau kemudian anggota keluarga tersebut memiliki alergi yang bisa membahayakan diri mereka.

5. Tidak meminta antibiotika kepada dokter. Ingat, antibiotika digunakan untuk infeksi bakteri dan bukan infeksi virus. Jadi, kalau sakit flu yang disebabkan oleh virus, tidak perlu antibiotika.

6. Ubah pola berpikir bahwa penyakit apa pun apabila tidak diberi antibiotika tidak bakal sembuh. Yang benar adalah, antibiotika digunakan sesuai dengan bakteri yang menginfeksinya.
sumber: www.kompas.com
Continue reading →

Sabtu, 16 Oktober 2010

Narkoba dan Bahaya Pemakaiannya



Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.


Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.


Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
  1. coba-coba
  2. senang-senang
  3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
  4. penyalahgunaan
  5. ketergantungan
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
 Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll. 


Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. 


Apa yang masih bisa dilakukan?
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Continue reading →

Followers

Mengenai Saya

Foto saya
Just share everything about health guys ..

apakah isi dari blog ini bermanfaat?

Diberdayakan oleh Blogger.